Personal Branding untuk Peluang Kerja & Karier
Berita FISIP Online. Jum’at, 29 Agustus 2025- Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menggelar Bincang Alumni Ilmu Politik Series ke-5 secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 13.30- 15.30 WIB. Acara ini mengangkat tema “Personal Branding untuk Peluang Kerja & Karier” dengan menghadirkan Mahessa Erlangga, S. Sos., alumni Program Studi Ilmu Politik angkatan 2015 yang telah berkiprah lebih dari sembilan tahun di dunia kreatif, branding, dan pemasaran. Saat ini ia juga dikenal sebagai Brand Practitioner serta Founder Ada Banyak Cara Digital, yaitu sebuah digital dan agensi kreatif yang fokus meningkatkan literasi digital untuk instansi dan UMKM. Kegiatan ini dipandu oleh moderator bernama Chinta Ziari Aprilia yaitu mahasiswa Program Studi Ilmu Politik angkatan 2022.
Mahessa Erlangga membuka presentasinya dengan menjelaskan konsep personal branding sebagai strategi penting bagi lulusan perguruan tinggi untuk bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. Menurutnya, personal branding adalah suatu proses membangun citra dan reputasi personal dalam konteks profesional dan karir yang melibatkan pengembangan identitas yang unik, nilai, serta keterampilan yang membedakan individu dari yang lain atau personal branding dapat juga diartikan sebagai bagaimana cara orang lain melihat, mengenal, dan mengingat kita dalam dunia karir dan kehidupan sosial. Ia menegaskan dalam dunia karir yang kompetitif diperlukan personal branding yang menonjol agar mampu menarik perhatian audiens yang berpotensi akan membuka peluang kerja dan karier yang lebih luas.
Selanjutnya, Mahessa juga menguraikan berbagai fungsi dari personal branding, antara lain yaitu meningkatkan kredibilitas dan daya tarik, membantu menarik audiens dan prospek yang tepat, serta membuka peluang kerja dan karier yang lebih luas. Ia kemudian mencontohkan figur publik seperti Vina Muliana dan Jerome Polin yang dianggap sukses membangun personal branding melalui identitas digital yang konsisten. Peserta acara pun diajak untuk membuat satu kalimat singkat yang mencerminkan keunikan pribadi mereka sebagai calon profesional untuk melatih kesadaran terhadap keunikan masing-masing.
Lebih lanjut, Mahessa memaparkan langkah praktis membangun personal brand melalui dua cara. Pertama, Online Branding, yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Tiktok, LinkedIn atau Youtube untuk menghadirkan konten yang edukatif, inspiratif, atau storytelling yang konsisten dengan menunjukkan ciri khas kita yang dapat menarik perhatian audiens. Kedua, Offline Branding, yaitu dengan membangun jaringan, mengikuti komunitas, serta berani mempresentasikan karya secara langsung. Ia juga menekankan pentingnya menentukan elemen- elemen utama dalam membangun personal branding seperti penggunaan photo profile, font, palet warna, serta gaya komunikasi yang mudah dikenali dan diingat orang lain.
Selain itu, Mahessa juga membagikan beberapa tips membangun personal branding yang efektif melalui konten di media sosial. Pertama, memastikan profil yang dibuat menarik, autentik, serta mencerminkan ciri khas kita yang mudah dikenali orang lain. Kedua, membuat konten yang mampu menarik perhatian dan disukai oleh audiens. Ketiga, bangun kepercayaan audiens dengan menampilkan capaian personal, prestasi hingga opini positif orang lain terhadap kita. Terakhir, membuat konten yang mendorong audiens untuk mengambil tindakan sesuai tujuan personal brand yang kita bangun.
Sebagai alumni Ilmu Politik, Mahessa juga mengaitkan personal branding dengan kompetensi keilmuan seperti kemampuan membaca peluang, berpikir strategis, bernegosiasi, serta mengarahkan opini publik. Ia juga menyinggung konsep soft power dan hard power yang dikembangkan Joseph S. Nye Jr., yang serupa dengan konsep personal branding yaitu dimana kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar selaras dengan tujuan kita.
Sebagai penutup, Mahessa Erlangga menyampaikan berbagai panduan strategis dalam membangun personal branding yang efektif bagi pemula seperti para mahasiswa, khususnya pada platform media sosial. Ia menegaskan bahwa dalam membangun personal branding harus dimulai dari adanya kesadaran diri, menemukan keunikan, minat, dan keahlian yang benar- benar dikuasai, lalu berani mengeskpresikannya secara autentik dan konsisten di media sosial. Dengan cara itu, reputasi profesional yang kredibel dapat terbangun dan dapat membuka peluang kerja dan karier yang luas bagi mahasiswa. Sebagai bentuk apresiasi bagi mahasiswa yang telah aktif berpartisipasi ia tak lupa memberikan e-book gratis yang dapat menjadi referensi berkelanjutan bagi mahasiswa dalam mengembangkan personal branding mereka.
Penulis: Chinta Ziari Aprilia (Mahasiswa Ilmu Politik Angkatan 2022)