Workshop Soft Skill Mahasiswa : Berbasis Participatory Action Research
Berita FISIP, Kamis 5 Juni 2025 - Dasar-dasar pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang menempatkan peneliti sebagai kolaborator, bukan sekadar pengambil data, dan mendorong keterlibatan aktif komunitas dalam proses identifikasi masalah, perancangan solusi, hingga aksi nyata di lapangan.
Hal itu disampaikan Amalia Nur Indah Sari, saat menjadi narasumber di workshop bertajuk “Participatory Action Research: Learning with Communities”, di Program Studi Sosiologi dan Lab Sosiologi, yang bekerja sama dengan refu+ure Indonesia dan RUJAK Center for Urban Studies (RCUS), dalam menyelenggarakan workshop soft skill. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis, 5/6/2025.
“Salah satu studi kasus utama yang dibagikan adalah proses advokasi dan pembangunan kembali Kampung Akuarium di Jakarta Utara—sebuah contoh konkret bagaimana RCUS berkolaborasi dengan warga untuk mendesain, membangun, dan mengelola kampung susun secara partisipatif,” kata peneliti dan fasilitator RUJAK Center for Urban Studies ini.
Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan A to Z Action Project, sebuah inisiatif kolaboratif berbasis Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan mahasiswa sosiologi dan komunitas pengungsi di wilayah Ciputat sebagai co-researchers. Proyek ini bertujuan merancang intervensi sosial berbasis riset partisipatif yang etis dan relevan bagi komunitas marginal. PAR dipilih sebagai pendekatan utama karena menawarkan metode riset yang mengedepankan kolaborasi bermakna, sekaligus memperkuat keterampilan lunak (soft skill) seperti komunikasi dengan pemangku kepentingan, interaksi dengan masyarakat, serta kemampuan riset berbasis aksi.
Amalia menyampaikan materi yang mencakup prinsip-prinsip keterlibatan warga, tahapan perencanaan partisipatif, serta refleksi atas dilema etis dan tantangan lapangan dalam praktik PAR. Dengan dukungan visual seperti ladder of participation dari Sherry Arnstein dan dokumentasi proses pembangunan Kampung Susun Akuarium, peserta diajak memahami bagaimana riset dapat menjadi alat untuk mendorong perubahan sosial dan struktural secara nyata.
Workshop ini memperkuat komitmen Program Studi Sosiologi FISIP UIN Jakarta untuk terus membekali mahasiswa dengan keterampilan dan perspektif kritis dalam riset sosial, serta membangun ruang-ruang pembelajaran yang inklusif, partisipatif, dan berakar pada realitas komunitas. (Fikha-Amalia-Tries)