Transformasi Relasi Sosial Agraria: Perspektif Sosiologi Tentang Akses, Kekuasaan, dan Ketimpangan
Transformasi Relasi Sosial Agraria: Perspektif Sosiologi Tentang Akses, Kekuasaan, dan Ketimpangan

Berita FISIP. Sabtu 22 November 2025 – Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Temu Sapa Alumni dengan tema “Transformasi Relasi Sosial Agraria: Perspektif Sosiologi Tentang Akses, Kekuasaan, dan Ketimpangan” pada Sabtu, 22 November 2025 secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa aktif Program Studi Sosiologi angkatan 2023, 2024, dan 2025, serta menghadirkan Khalid Syaifullah, M.Si., selaku alumni Sosiologi dan akademisi bidang kajian agraria, sebagai pembicara utama.
Acara dibuka dengan sambutan panitia dan pengantar singkat dari moderator, yang menekankan pentingnya isu agraria dalam memahami dinamika sosial kontemporer. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang menjelaskan bagaimana transformasi agraria bukan hanya soal perubahan teknis pengelolaan lahan, tetapi juga mencerminkan relasi kuasa yang memengaruhi akses masyarakat terhadap sumber daya. Narasumber juga menyoroti bagaimana ketimpangan agraria sering kali muncul akibat keterlibatan aktor-aktor besar seperti korporasi, pemodal, dan institusi negara, yang berdampak pada munculnya konflik lahan, migrasi, serta melemahnya praktik-praktik lokal. 
Dalam pemaparannya, Khalid menjelaskan bahwa relasi sosial agraria selalu berada dalam tarik-menarik kepentingan dan tidak pernah bersifat netral. Oleh karena itu, kajian sosiologi memiliki peran strategis dalam membaca bagaimana distribusi akses, kekuasaan, serta struktur sosial di pedesaan terus berubah. Beliau juga menekankan pentingnya memahami bagaimana masyarakat lokal membangun strategi bertahan dan bernegosiasi dalam menghadapi ketidaksetaraan tersebut.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis. Mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait strategi memperkuat akses masyarakat atas sumber daya agraria, peran negara dalam penyelesaian konflik, hingga relevansi teori-teori sosiologi dalam memahami ketimpangan dan relasi kuasa. Narasumber memberikan jawaban dengan contoh konkret dari pengalaman riset dan kasus empiris di lapangan, sehingga memberikan gambaran komprehensif bagi peserta. 
Kegiatan ini turut memberi wawasan baru bagi mahasiswa mengenai isu agraria yang sering kali dianggap teknis, padahal sarat muatan sosial dan politis. Peserta diajak memahami bahwa transformasi agraria merupakan proses panjang yang dipengaruhi dinamika kekuasaan, kebijakan negara, serta kepentingan ekonomi yang beragam. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu melihat relevansi kajian sosiologi dalam mengkritisi ketimpangan dan memahami strategi pemberdayaan masyarakat. 
Menjelang penutupan, moderator memberikan apresiasi kepada narasumber atas ilmu dan perspektif yang dibagikan selama kegiatan. Acara kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta dan panitia.
Dari kegiatan Temu Sapa Alumni ini, dapat disimpulkan bahwa kajian agraria merupakan salah satu isu penting yang harus terus mendapat perhatian dalam studi sosiologi. Mahasiswa Sosiologi diharapkan mampu mengembangkan perspektif kritis terhadap relasi kuasa, akses sumber daya, dan ketimpangan sosial yang muncul dalam dinamika agraria kontemporer. Dengan pemahaman tersebut, mahasiswa diharapkan dapat menjadi generasi yang peka, analitis, dan berperan dalam mendorong keadilan sosial di masa mendatang.

Penulis: Arrifqi Maulana Maghribi