Temu Sapa Alumni Sosiologi: “Sosiologi, Media, dan Politik: Menggali Peluang Karier Jurnalistik”
Temu Sapa Alumni Sosiologi: “Sosiologi, Media, dan Politik: Menggali Peluang Karier Jurnalistik”

Berita FISIP, Minggu 31 Agustus 2025 - Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melaksanakan kegiatan Temu Sapa Alumni secara daring pada hari Minggu, 31 Agustus 2025, pukul 13.30-15.30. Acara ini menghadirkan narasumber Hilman Hidayat, M.Sos., selaku alumni Sosiologi Angkatan 2010 yang memberikan materi terkait peluang karier jurnalistik pada lulusan Sosiologi dalam media dan politik. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Sosiologi Dr. Joharotul Jamilah, S.Ag., M. Si., dengan moderator Balqis Aulia Rahma serta diikuti oleh seluruh mahasiswa Sosiologi Angkatan 2022, 2023, 2024, dan 2025.

Acara dibuka dengan sambutan singkat dari moderator, kemudian dilanjutkan pada sesi inti bersama narasumber. Dalam pemaparannya, Hilman menekankan pentingnya generasi muda, khususnya mahasiswa sosiologi, untuk menguasai teknologi sekaligus mempertajam analisis sosial. Menurutnya, potensi generasi Z dan milenial sangat besar, hanya saja harus diimbangi dengan kemampuan membaca fenomena sosial secara kritis.

Dalam penyampaian materi, Hilman menjelaskan bahwa media massa tidak pernah sepenuhnya netral. Media memiliki agenda setting yang dapat membentuk opini publik sesuai arah dan kepentingan tertentu. Karena itu, masyarakat, termasuk mahasiswa, perlu cermat dan kritis dalam memahami setiap informasi yang beredar.

Selain itu, Hilman juga membahas beberapa teori penting dalam sosiologi yang relevan dengan dunia media dan politik, di antaranya:

  1. Political Opportunity – peluang politik yang terbuka untuk partisipasi masyarakat.
  2. Resource Mobilization – bagaimana sumber daya dikelola dalam gerakan sosial.
  3. Framing Strategy – cara media membingkai isu agar diterima publik.

Sebagai ilustrasi, Beliau menyinggung hasil penelitiannya mengenai gerakan Front Pembela Islam (FPI) pada 2013–2014, yang kala itu menjadi sorotan media nasional. Dari kasus tersebut, dapat dilihat bagaimana media melakukan framing berbeda terhadap isu yang sama.

Dalam kesempatan ini, Hilman turut berbagi pengalaman kariernya di dunia media, mulai dari reporter, penyiar, produser, hingga redaktur. Ia menegaskan bahwa lulusan sosiologi memiliki peluang luas di bidang jurnalistik, terutama karena kemampuan riset dan analisis sosial yang kuat.

Menurut Hilman, riset merupakan fondasi penting dalam setiap produk media. Hampir semua konten lahir dari riset mengenai tren dan kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, lulusan sosiologi yang terbiasa dengan analisis teori akan memiliki nilai tambah besar di dunia kerja.

Di akhir sesi, Hilman berpesan agar mahasiswa sosiologi tidak melepaskan perspektif keilmuannya ketika memasuki dunia kerja. Perspektif sosiologi itulah yang membuat lulusan berbeda, sekaligus mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Selanjutnya, moderator memberikan sertifikat apresiasi kepada Hilman Hidayat, M.Sos. Kemudian berlanjut ke sesi foto Bersama dengan pemateri dan semua peserta. Penulis: Idza Marhamah