STADIUM GENERALE Sosiologi di Era Digital: Membaca Ulang Relasi Masyarakat, Alam, dan Teknologi
Berita FISIP. Rabu 15 Oktober 2025. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan Studium Generale bertajuk “Sosiologi di Era Digital: Membaca Ulang Relasi Masyarakat, Alam, dan Teknologi” pada Rabu, 15 Oktober 2025 bertempat di Auditorium Bahtiar Effendy mulai pukul 10.00. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof.Dr.Ir.Arya Hadi Dharmawan, M.Sc.Agr serta dihadiri oleh Ketua Program Studi Sosiologi, Dr. Joharotul Jamilah, M.Si beserta jajaran dosen dan mahasiswa jurusan Sosiologi Angkatan 2025.
Dalam penyampaian materinya Prof Arya menjelaskan bahwa hubungan manusia dan alam saat ini bersifat ekstraktif dan eksploitatif, di mana alam hanya dilihat sebagai sumber daya yang terus dieksploitasi tanpa mempertimbangkan daya dukungnya. Pertumbuhan populasi manusia yang sangat pesat disertai dengan kemajuan teknologi menyebabkan sistem ekologi seperti air, udara, dan hutan mengalami tekanan berat. Alam bekerja semakin keras untuk melayani kebutuhan manusia, sementara perilaku konsumtif masyarakat di era digital memperparah keadaan.
Fenomena “penyakit era digital” juga disinggung, masyarakat modern cenderung membeli barang secara instan hanya dengan satu klik tanpa mempertimbangkan dampak ekologis di balik proses produksi dan distribusinya. Contoh nyata adalah meningkatnya kebutuhan tempat tinggal yang berakibat pada penebangan pohon besar-besaran sehingga ruang hijau dan pasokan oksigen semakin berkurang.
Lebih lanjut, narasumber mengulas berbagai teori sosiologi dan ekologi yang menjelaskan krisis lingkungan global.
- Donatella Meadows dari MIT meneliti tentang pembangunan berkelanjutan dan menemukan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5% dapat mempercepat habisnya sumber daya alam dari 400 tahun menjadi hanya 95 tahun.
- Tanya Morelli melalui teori Will to Improve mengingatkan bahwa ambisi manusia untuk memperbaiki dunia sering kali justru membawa risiko baru terhadap lingkungan.
- Marcus Roger dalam teori Existence and Extinction menekankan bahwa manusia tidak akan menempati tempat yang sama karena perubahan ekologis dan sosial yang terus berlangsung.
- Teori Social Exclusive menggambarkan eksploitasi manusia terhadap alam demi menjaga eksistensi sosial dan ekonomi tertentu.
- John McCarney berpendapat bahwa ekspansi kapital bukan fenomena baru, melainkan bentuk lanjutan dari eksploitasi sumber daya.
- Sawyer menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk selalu beriringan dengan perubahan lanskap mata pencaharian dan orientasi ekonomi masyarakat.
- Michel Foucault menambahkan konsep governmentality, bahwa “pengetahuan adalah kekuasaan” (knowledge is power), di mana kendali atas data dan informasi lingkungan kini menjadi bentuk kekuasaan baru di era digital.
Pada bagian berikutnya, narasumber menyoroti disrupsi digital dan perannya terhadap kelestarian alam. Menurutnya, teknologi digital menciptakan bentuk masyarakat baru (digital as a new form of society), yang memiliki struktur sosial dan sistem nilai tersendiri. Di satu sisi, digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk pelestarian lingkungan, seperti pemantauan hutan, pengelolaan sampah berbasis data, atau sistem peringatan dini bencana. Namun di sisi lain, perkembangan digital juga meningkatkan konsumsi energi dan limbah elektronik, serta memperkuat pola hidup konsumtif.
Karena itu, narasumber menegaskan perlunya kesadaran ekologis baru di kalangan masyarakat digital. Teknologi harus diposisikan sebagai sarana membangun keseimbangan, bukan alat untuk mempercepat krisis. Etika keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan pemahaman ekologis harus menjadi bagian dari cara berpikir masyarakat modern.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Para mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan seputar cara mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam kehidupan digital sehari-hari, serta bagaimana peran sosiologi dalam mengkritisi pola pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata kepada narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Sosiologi semakin kritis dan reflektif dalam memahami peran teknologi terhadap kehidupan sosial dan kelestarian alam di era digital.