Seminar Nasional Islam Nusantara: Tantangan Dan Prospek (Mengenang Prof. Dr. Bambang Pranowo dan Diskusi Buku)
Seminar Nasional Islam Nusantara: Tantangan Dan Prospek (Mengenang Prof. Dr. Bambang Pranowo dan Diskusi Buku)

FISIP Daring. Program studi Sosiologi melalui Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mengadakan seminar nasional dengan tema Islam Nusantara: Tantangan dan Prospek, dan mengenang jasa Alm. Prof. Dr. Bambang Pranowo, yang tidak lain adalah guru besar sosiolog FISIP UIN Jakarta, serta diskusi buku yang dilaksanakan pada Rabu (7/3), di Auditorium FISIP UIN Jakarta. Seminar yang dihadiri oleh 310 mahasiswa dari berbagai program studi dan dosen FISIP UIN ini juga menghadirkan dua narasumber, yaitu Muhamad Sobary, MA peneliti yang dulu pernah bergabung dengan LIPI, dan Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA, dosen FISIP UIN Jakarta, yang juga merupakan penulis dari buku Islam Nusantara: Tantangan dan Prospek. Dr. Dzurriyatun Toyibah M.Si, Wakil Dekan FISIP UIN Jakarta, mengatakan diselenggarakannya seminar nasional ini memiliki tujuan untuk mengenang guru besar FISIP UIN Jakarta Prof. Dr. Bambang Pranowo dan pengkajian buku Islam Nusantara: Tantangan dan Prospek karya Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA. Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu berlangsung selama kurang lebih dua jam. Adapun rangkaian acara dalam seminar ini dimulai dengan pembukaan, sambutan dari wakil ketua dekan FISIP UIN Jakarta, doa bersama untuk mengenang Alm. Bambang Pranowo oleh Dr. Bakir Ihsan M.Si, diskusi dan bedah buku “Islam Nusantara: Tantangan dan Prospek” dipimpin oleh Dr. Muhamad Adlin Sila, MA. Dalam acara ini, Muhammad Sobary, memaparkan asal-usul Islam Nusantara, yang menurutnya Islam Nusantara merupakan output dari bentuk ketegangan antara Islam Universal dan Islam lokal dengan budaya dan kultur yang ada. Ketegangan antara ide dengan ide, teori dengan teori, dan budaya dengan budaya, dan kemudian lahirlah Islam Nusantara “In the Making”, yang kemudian dapat direduksi kembali dan menghasilkan sebuah identitas mengenai sesuatu yang objektif bagi dirinya dan bagi yang lainnya. NU yang disinyalir merupakan bagian kekuatan Islam lokal inipun dianggap turut andil dalam hal tersebut. Sedangkan, Syafiq Hasyim lebih memaparkan tentang asal-usul lahirnya buku Islam Nusantara: Tantangan dan Prospek, dan memberikan overview mengenai konten dari buku yang ditulisnya ini. Syafiq juga membandingkan konten, kelebihan serta kekurangan dari ketiga buku terdahulunya yang sama membahas tentang Islam Nusantara. (Satria/Salsiah)