Prodi Sosiologi Gelar Kuliah Umum Tentang Inovasi Big Data dan Pembangunan Desa
Prodi Sosiologi Gelar Kuliah Umum Tentang Inovasi Big Data dan Pembangunan Desa

Auditorium Prof Bahtiar Effendy, FISIP Daring –  Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UIN Jakarta mengadakan kegiatan studium generale (kuliah umum) dengan tema “Pemuda, Inovasi Big Data dan Pembangunan Desa”, Senin (09/10/2023) di Auditorium Prof Bahtiar Effendy, kampus II UIN Jakarta dan dihadiri oleh ratusan civitas akademika FISIP UIN Jakarta.

Turut hadir pada kegiatan ini, Dekan FISIP UIN Jakarta Prof. Dr. Dzuriyatun Toyibah, M.Si., MA, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Agus Nilmada Azmi, M.Si, dan Kaprodi Sosiologi UIN Jakarta Dr. Joharatul Jamilah, M.Si.

Kegiatan yang dipandu oleh dosen FISIP UIN Jakarta Dr. Saifudin Asrori, Msi ini mengundang Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University Bogor Dr.Sofyan Sjaf, SPt, Msi sebagai narasumber.

Dekan FISIP UIN Jakarta Prof. Dr. Dzuriyatun Thoyibah, Msi dalam sambutannya mengatakan “ banyak hal yang dilakukan menjadi lebih mudah dengan adanya berbagai jenis aplikasi. “Untuk ke depannya mahasiswa sosiologi harus dapat melakukan inovasi dengan big data,” Ujarnya.

Selain itu, Dekan juga berharap para mahasiswa yang menghadiri studium generale pada hari ini mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru.

Sementara itu, Dr. Sofyan Sjaf, SPt, Msi dalam presentasinya mengatakan bahwa Pembangunan akan berhasil apabila dilakukan secara demokratik dan dimulai dari desa. Namun, yang menjadi permasalahan pada saat ini adalah desa mengalami permasalahan data yang disebabkan oleh minimnya akses data dalam penyusunan dan pengolahan data desa.

“Umumnya, pengolahan data desa masih dilakukan secara manual yang kemudian berimbas pada Pembangunan desa yang menjadi tidak terukur,” ucap Sofyan.

Untuk menangulangi hal tersebut, dirinya menawarkan solusi dengan menggunakan Data Desa Presisi. Dimana data tersebut memiliki tingkat akurasi yang tinggi untuk memberikan gambaran dan kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Data tersebut juga dapat menentukan ketepatan perencanaan dan implementasi pembangunan desa.

“Data diambil, divalidasi dan diverivikasi oleh masyarakat desa, dan dibantu oleh pihak luar, misalnya perguruan tinggi untuk bersama-sama mengorganisasi masyarakatnya dalam membangun ekosistem data,” ucapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa pemuda menjadi garda terdepan dalam proses pendataan tersebut. Para pemuda dapat dilatih untuk menjadi ahli data lokal yang membantu desa dalam mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data untuk meningkatkan pengambilan keputusan.

Di akhir pesentasinya, Sofyan menyampaiakn kutipan dari Muhammad Hatta bahwa Indonesia tidak akan bercahaya karena obor yang ada di Jakarta, tetapi akan bercahya karena lilin-lilin dari desa.