Penguatan Ekoteologi oleh Peserta PPPK FISIP
Berita FISIP, Senin 19 Mei 2025. Untuk penguatan ekoteologi di lingkungan perguruan tinggi, enam orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Khusus (PPPK), FISIP, UIN Jakarta, menanam bibit pohon di lingkungan kerja/satuan pendidikan. Bibit yang ditanam pohon bidara, jambu air, alpukat, dan sawo. Keenam PPPK itu terdiri dua dosen—Mohammad Hasan Anshori, Ph.D. dan Dr. Muhamad Adian Firnas, dan empat staf tenaga kependidikan—Indrayani, S.E., Marniza Fitri, S.Sos. Ridhaoneti Kamiela, S.E., dan Jajang Syafrizal, S.P.
Penanaman bibit pohon itu diabadikan dalam vidio yang disebarkan lewat medsos masing-masing peserta PPPK. Penguatan ekoteologi telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama periode 2025–2029, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025. Keputusan Menteri Agama ini menegaskan bahwa penguatan ekoteologi telah menjadi sebuah kebijakan penting, sehingga semua ASN wajib mengimplementasikan dalam bentuk program kerja maupun setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.
Kegiatan ini digagas Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. sebagai implementasi penguatan ekoteologi. Ekoteologi adalah sebuah area teologi yang mengeksplorasi hubungan antara agama dan lingkungan. Ekoteologi berusaha memahami konsep-konsep teologis dan berbagai praktik keagamaan serta kontribusinya terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan kesadaran lingkungan.
Peserta PPPK dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang akan dilantik pada Senin, 26 Mei 2025, di Gedung Auditorium Prof. Bahtiar Effendy FISIP, UIN Jakarta, itu wajib mengimplementasikan penguatan ekoteologi demi mensukseskan program dan keberlangsungan lingkungan hidup di lingkungan kerja/satuan pendidikan. (Marniza)
https://www.instagram.com/reel/DJ1OVNAvC-h/?igsh=MW5mczBobG5tdWhreQ==
https://www.instagram.com/reel/DJ0zjzipyy4/?igsh=azhsd21oMWxmM3Ft