Pelatihan Diplomasi Kemanusiaan : Meneguhkan Komitmen Wasathiyah untuk Palestina
Pelatihan Diplomasi Kemanusiaan : Meneguhkan Komitmen Wasathiyah untuk Palestina

Berita FISIP, Rabu 02 Juli 2025, Pelatihan Diplomasi Kemanusiaan yang merupakan kolaborasi strategis antara Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS RI), dan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi dibuka hari ini, Rabu (2/7), di Aula Prof. Dr. Bachtiar Effendy. Kegiatan ini mengusung tema “Diplomasi Wasathiyah untuk Kemerdekaan Palestina” dan menjadi ruang konsolidasi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, serta prinsip moderasi Islam (wasathiyah) dalam praktik diplomasi. Pelatihan ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional, praktisi, dan akademisi yang telah lama berkecimpung dalam isu diplomasi dan advokasi kemanusiaan, khususnya terkait Palestina.

Pembukaan acara diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia, Dbs. Safira Machrusah, dilanjutkan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., serta Sekretaris Jenderal MUI, Dr. H. Amirsyah Tambunan. Dalam sesi pembukaan materi, Dr. Amirsyah Tambunan menyoroti pentingnya peran keulamaan dalam diplomasi Palestina, disusul oleh pemaparan dari H. Mokhamad Mahdum, S.E., selaku Wakil Ketua BAZNAS RI, mengenai jalur diplomasi kemanusiaan. Adapun Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, menekankan perlunya pendekatan total dan intensif dari diplomasi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Para peserta kemudian mengikuti sesi materi konseptual dan praktis yang dibawakan oleh akademisi dan praktisi diplomasi. Dosen FISIP UIN Jakarta, Mutiara Pertiwi, membuka sesi dengan pengantar mengenai Ilmu Hubungan Internasional. Materi berlanjut bersama Drs. Bambang Susanto, Dbs. Bunyan Saptomo, dan Dbs. Safira Machrusah yang membahas diplomasi bilateral, diplomasi multilateral, serta diplomasi publik berbasis dialog antar agama. Sebagai penutup, Bambang Susanto memberikan pelatihan teknis terkait protokol, korespondensi diplomatik, dan penulisan press release. Hari pertama pelatihan ditutup dengan antusiasme tinggi dari para peserta dan semangat kolaboratif untuk turut menjadi bagian dari perubahan global melalui jalur diplomasi kemanusiaan. (Dinda-Tries)