PBAK FISIP 2024: Membahas Kesetaraan Gender dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi
Pada Jumat, 30 Agustus 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta menggelar acara FISIP Talkshow di dalam rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dengan tema pembahasan "Kesetaraan Gender serta Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi." Acara ini diselenggarakan di Auditorium Bachtiar Effendy dan dihadiri oleh 500 mahasiswa baru FISIP UIN Jakarta 2024. Acara ini menghadirkan pembicara utama, Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., Ph.D., seorang Komisioner Komnas Perempuan yang telah lama berkecimpung dalam isu-isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Dalam paparannya, Prof. Alimatul Qibtiyah menekankan pentingnya perguruan tinggi sebagai ruang aman dan inklusif bagi semua mahasiswa, tanpa memandang jenis kelamin. Ia menjelaskan bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang adil di mana semua individu dapat berkembang secara optimal.
Prof. Alimatul juga menyoroti bahwa kekerasan seksual di lingkungan kampus masih menjadi isu serius yang perlu ditangani dengan tegas. "Perguruan tinggi harus menjadi pelopor dalam menciptakan kebijakan dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual," tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, beliau mengajak seluruh mahasiswa baru untuk berperan aktif dalam menciptakan kampus yang aman dengan menjadi agen perubahan yang berani melaporkan tindakan kekerasan dan diskriminasi.
Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah kuliah umum juga memperlihatkan antusiasme mahasiswa baru FISIP dalam memahami isu ini lebih dalam. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mendukung kesetaraan gender di kampus, serta cara untuk melindungi diri dari risiko kekerasan seksual.
Acara ditutup dengan harapan bahwa para mahasiswa baru FISIP UIN Jakarta dapat menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kesetaraan gender dan berani melawan segala bentuk kekerasan seksual. Prof. Alimatul mengingatkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan ia yakin bahwa mahasiswa baru FISIP dapat menjadi motor penggerak perubahan positif di lingkungan kampus.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan nilai-nilai kesetaraan dan anti-kekerasan dapat terus tumbuh di lingkungan kampus, sekaligus mendorong terciptanya suasana akademik yang lebih inklusif dan bebas dari diskriminasi di FISIP UIN Jakarta.(Dema-Tris)