Milad ke-14, FISIP UIN Jakarta Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku
Milad ke-14, FISIP UIN Jakarta Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku

Auditorium Bahtiar Effendi, FISIP Daring – Dalam rangka menyemarakkan milad ke-14, FISIP UIN Jakarta menggelar Kuliah Umum dan Bedah Buku yang digelar secara hybrid, Rabu (27/09/2023) dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa FISIP UIN Jakarta.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP Prof. Dr. Dzuriyatun Tobiyah MA. Menurutnya, acara ini digelar guna meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa FISIP UIN Jakarta, terutama mahasiswa Prodi Hubungan Internasional.

“Kuliah umum ini bertujuan memperkuat wawasan para mahasiswa, terutama tentang isu-isu global yang berkaitan dengan dunia Islam. Begitu juga bedah buku bertujuan memperkenalkan karya ilmiah dari salah satu dosen FISIP UIN Jakarta yang berpengalaman sebagai diplomat,” ujarnya.

Kuliah umum bertemakan “Dunia Islam di Tengah Ketidakpastian Global” menghadirkan Prof Sumanto al-Qurtuby Ph.D, pengamat dunia Islam yang kini mengajar di King Fahd University, Arab Saudi.

Dalam Presentasinya, Sumanto  mengungkapkanbahwa dunia Islam saat ini menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tengah ketidakpastian global. Ketidakpastian global sendiri disebabkan oleh sejumlah faktor seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, konflik geopolitik, dan perkembangan teknologi.

Dirinya juga menyebutkan laporan media yang menggambarkan dinamika dunia Islam saat ini. Pada satu sisi, laporan media mengungkapkan adanya perkembangan baru di kalangan dunia Muslim yang cukup menggembirakan, diantaranya, menguatnya upaya diplomasi dan kerjasama antara negara-negara Islam dan non-Islam.

“Seperti restorasi hubungan Saudi-Iran, rekonsiliasi Saudi-Houthi, hubungan Teluk-China, dan pembangunan koneksi dengan Israel,” ujarnya.

Di sisi lain, sebutnya, laporan media juga menggambarkan masih adanya realita yang tidak menggembirakan dari dunia Islam. Diantaranya kurangnya solidaritas, toleransi, inklusivitas, kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan di kalangan umat Islam.

Lebih jauh Sumanto menyarankan perlunya dunia Islam untuk dapat menghadapi ketidakpastian global dengan cara lebih baik dan produktif. Dengan begitu, harapnya, masyarakat Muslim menjadi aktor global yang berpengaruh baik sosial, ekonomi, politik, dan lainnya.

Selanjutnya, para mahasiswa dan peserta juga mengikuti kegiatan bedah buku berjudul “Dari Diplomat Jadi Akademisi” karya Dr. Nazarudin Nasution MA. Dalam buku ini, penulisnya mengisahkan perjalanan karirnya sebagai seorang diplomat karir selama 30 tahun.

Berbagai negara dari berbagai benua menjadi saksi perjalanan karirnya sebagai diplomat seperti Amerika Serikat, Jepang, Mesir. Karir di berbagai tempat memberinya pengalaman berbeda-beda dengan situasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya masing-masing negara.

Lebih jauh, dirinya juga mengisahkan perjalanan hidupnya untuk kembali ke kampus dengan mengajar bidang ilmu yang ditekuni dan digelutinya. Selain itu, dirinya  berharap agar para mahasiswa dan lulusan UIN Jakarta bisa meniti karir professional dan akademik lebih baik dari dirinya sendiri.

Kegiatan bedah buku dipandu oleh Dr. Asep Kamaluddin N., M.Si. dan Dr. M. Adian Firnas S.IP., M.Si. Kedunya memberikan apresiasi sekaligus kritik atas buku Nazaruddin dari sudut pandang akademis dan praktis.

Lebih jauh, mereka juga merekomendasikan agar para mahasiswa dan publik membaca buku tersebut. Sebab selain ditulis akademisi pengajar Hubungan Internasional, buku ditulis oleh diplomat yang berpengalaman. Terlebih di dalamnya dimuat kisah-kisah di balik layar diplomasi, tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh diplomat, serta kontribusi dan prestasi yang dicapai oleh penulis.