Menlu: Indonesia Mendapatkan Kepercayaan Tinggi Dari Masyarakat Internasional
Aula Madya, FISIP Daring – Kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia semakin tinggi. Indonesia merupakan salah satu dari enam negara yang mengalami kenaikan comprehensive power di Asia. Tahun lalu, Indonesia adalah negara ke-3 teraktif dalam melakukan kegiatan diplomasi di kawasan Asia.
Hal ini diucapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi dalam sambutan virtualnya pada gelaran Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI, Senin, (21/08/2023) yang digelar secara hybrid di Aula Madya, Kampus FISIP UIN Jakarta.
Kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia, lanjutnya, tidak jatuh dari langit dan tidak diperoleh dalam semalam. Dengan kata lain, pemerintah harus terus konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, serta selalu menjadi bagian dari solusi permasalahan yang terjadi di tataran global.
“Hal ini merupakan hasil dari investasi panjang, konsistensi diplomasi dan perjalanan politik luar negeri Indonesia selama ini,” ucap Retno
Retno menambahkan, kepercayaan yang tinggi merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang diberikan dunia kepada Indonesia. “Namun disaat yang sama, kepercayaan ini merupakan amanah dan tanggung jawab yang sangatlah besar,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan pada tahun lalu, Indonesia berhasil membuktikan kesuksesan presidensi G-20. Peran Indonesia di G-20 sangatlah penting dalam menjembatani perbedaan dan menyuarakan kepentingan negara berkembang.
“Saat ini, kepemimpinan Indonesia kembali diuji pada keketuaan ASEAN pada tahun ini. Dari dalam ASEAN sendiri, tantangan yang dihadapi adalah isu Myanmmar yang kerap menjadi sorotan. Oleh karena itu, Indonesia akan terus memfasilitasi dialog inklusif yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sesuai dengan mandat konstitusi, politik luar negeri Indonesia akan selalu berkontribusi bagi perdamaian dunia. Indonesia akan terus memberikan positive force bagi dunia, bagi kawasan indo-pasifik termasuk melalui keketuaan Indonesia di ASEAN.
“Upaya politik luar negeri Indonesia ini perlu mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, marilah kita mempertebal komitmen dlam upaya memajukan Indonesia,” tutupnya.
Selain Sambutan dari Retno Marsudi, acara yang bertemakan “ASEAN, Tantangan Global, dan Peran Politik Luar Negeri RI” ini juga mengundang dua narasumber, Tri Purnajaya (Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) dan Mutiara Pertiwi (FISIP UIN Jakarta).
Dipandu oleh Riana Mardila, para peserta kuliah umum terlihat sangat antusias dalam mengikuti jalannya kegiatan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan para peserta kepada narasumber.