Kunjungan Fraksi PKS DPR RI Dari Kampus ke Parlemen: Perlu Sikronisasi Akses Pendidikan
Berita FISIP, Selasa 15 Juli 2025 – Komunikasi yang lebih intens antara Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sangat diperlukan, agar persoalan beasiswa, akreditasi, dan jalur karier akademik tidak menjadi terhambat akibat ketidaksinkronan kebijakan antarkementerian.
Pernyataan itu diungkapkan Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM, Kapoksi Komisi X Fraksi PKS DPR RI, saat menjawab soal pendidikan yang dikemukakan mahasiswa Program Magister, Program Ilmu Politik, FISIP, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat berkunjung ke Fraksi PKS DPR RI, Selasa (22/07/2025). Kunjungan mahasiswa S-2 ini didampingi Ketua Prodi Ilmu Politik, Dr. Idris Thaha, M.Si.
Kunjungan bertajuk “Dari Kampus ke Parlemen: Aspirasi Mahasiswa untuk Akses Pendidikan dan Pemberdayaan Sosial” itu menjadi forum uneg-uneg yang digelar Fraksi PKS DPR RI tiap Selasa. Hari Aspirasi itu sebagai bentuk komitmen dalam menjaring suara dan kebutuhan masyarakat, khususnya dari kalangan mahasiswa dan akademisi.
Menurut Fikri, Fraksi PKS menilai, pendidikan merupakan sarana fundamental dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, program atau beasiswa seperti KIP Kuliah, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menjadi instrumen penting yang harus terus dikawal dan diperluas jangkauannya. ”Namun, dalam praktiknya, masih banyak mahasiswa yang belum terakses program tersebut secara merata, baik karena keterbatasan kuota maupun karena kendala administratif yang belum tersosialisasikan dengan optimal di tingkat kampus,” kata Fikri.
Dalam forum itu pula, salah satu mahasiswa, Umar Maulana Hasbi, berharap Fraksi PKS dapat membuka ruang advokasi agar mahasiswa S-2, terutama dari perguruan tinggi keagamaan seperti UIN, dapat mengakses bentuk bantuan pendidikan.
Mahasiswa lainnnya, Savran Billahi, juga berharap, agar Fraksi PKS memberi dukungan dalam bentuk beasiswa, pelibatan dalam riset, serta pengembangan kapasitas akademik mahasiswa. Ia menekankan pentingnya mendorong kader-kader muda yang memiliki potensi intelektual untuk dipromosikan ke jenjang pendidikan tinggi, sekaligus diberdayakan dalam kegiatan-kegiatan akademik seperti penulisan buku, kajian politik, dan pengembangan riset strategis.
Idris mendorong Fraksi PKS bisa ikut mendukung semangat riset, khususnya terkait tema dan topik tentang PKS, dengan menyediakan dana bantuan penelitian, baik dalam bentuk hibah riset, konversi tulisan menjadi artikel jurnal, maupun bentuk dukungan akademik lainnya. ”Banyak mahasiswa yang menulis tugas akhir tentang PKS. Nah, Frakasi PKS seharusnya memberi dana hibah untuk mahasiswa yang akan menulis tentang PKS,” kata Idris.
Menanggapi berbagai masukan itu, Fikri menjelaskan bahwa aspirasi masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa, adalah elemen penting yang dapat memengaruhi arah kebijakan publik. Ia menegaskan, suara mahasiswa tetap memiliki daya dorong kuat jika disalurkan secara strategis, tidak hanya lewat demonstrasi, tetapi juga melalui jalur formal parlemen seperti Hari Aspirasi. (Nyi Kembang Arum) Sumber Foto: Humas Fraksi PKS.