Guest Lecture “Indonesia–Russia Foreign Policy in Global Context”
Berita FISIP, Rabu 17 September 2025. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Guest Lecture "Indonesia-Russia Foreign Policy in Global Context" pada Rabu, 17 September 2025 di Aula Madya FISIP UIN Jakarta, dengan pembicara DR.Nikita Kuklin, Associate Professor, MGIMO University, dan Fitria Desi Ulfiani, M.A., Alumna of IR, UIN Jakarta.
Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Iding Rosyidin, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh DR. Nikita Kuklin dengan materi "What does it Mean to be a Strategic Partner: Russian-Indonesian Perspective". Beliau menjelaskan bahwa kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia sering dipermasalahkan oleh Uni Eropa karena tidak ramah lingkungan.
Rusia juga memiliki konsep strategic partnership seperti tidak menyerang satu sama lain, menolak ikut aliansi militer dengan negara apapun, untuk menyerang negara dunia ketiga, yang mana Indonesia termasuk di dalamnya. Rusia mendukung solusi dua negara dalam kasus Gaza, namun untuk krisis kemanusiaan mendukung Palestina. Yahudi di Rusia persis Tionghoa di Indonesia. Banyak orang Yahudi baik dengan kontribusinya pada penciptaan teknologi yang kita pakai.
Indonesia memiliki dilema dari identitas ganda sebagai aktor global dan isolasi dengan menjadi pembuat perdamaian dan mediator, menjaga harmoni di sistem HI, wawasan nusantara, pemimpin dari umat Islam dunia, pemimpin ASEAN dengan promosi ASEAN secara global. Kemudian setelah reformasi, ada Megawati, SBY, dan menlu Hasan Wirajuda yang menjalin strategic partnership dengan Rusia. Yang mana, GBK dan RS Persahabatan menjadi bukti nyata hubungan ini.
Sementara itu, Kak Fitria bercerita soal program masternya di MGIMO di jurusan Ekonomi Politik dari Strategic Partnership ASEAN-Rusia. Beliau menjadi angkatan pertama. Pendaftaran dibuka tahun depan, di mana terdapat 51 bahasa disana. Di MGIMO juga sering diadakan ASEAN Day dan Indonesian Day. Cuaca di sana dingin dengan 4 musim: salju, gugur, semi. Islam di sana menyejukkan hati, saya di Masjid Moskow dan Kazan dengan arsitektur Turki karena dapat pengaruh dari bangsa Turki.
Kepentingan nasional persis insting hewan, sebab dalam menjalankannya butuh insting yang digunakan hewan untuk bertahan hidup. Jadi, guest lecture ini berisi soal strategic partnership antara Rusia dan Indonesia, dengan banyak persamaan antara Indonesia dan Rusia seperti multi-etnis dengan keteguhan kebijakan luar negeri Indonesia bebas dan aktif yang disatukan ke-5 sila Pancasila, khususnya Sila Ketiga, di mana terjadi toleransi antar penganut agama dan demokrasi. Guest Lecturer ini juga mempromosikan soal program master ekonomi politik kerjasama strategis Rusia dengan ASEAN.
Penulis :Ghifari (Mahasiswa HI)