Focus Group Discussion (FGD) : Peran Perempuan dalam Resolusi Konflik di Wilayah Indo-Pasifik
Focus Group Discussion (FGD) : Peran Perempuan dalam Resolusi Konflik di Wilayah Indo-Pasifik

Pada Jumat 19 Juni 2024. FISIP Menjadi Tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan University of New South Wales (UNSW) Australia membahas peran perempuan dalam resolusi konflik di wilayah Indo-Pasifik. Assoc. Mickaylah Guidi Peneliti UNSW menjadi pembicara utama, didampingi Prof. Minako Sakai, Ph.D., dari UNSW, Mickaylah Guidi, yang tengah meneliti isu ini untuk studi lanjut. Di ruang Meeting FISIP lantai 3 pada Kamis 18 Juli 2024.

FGD ini turut berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta, Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta serta Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta. FGD yang dihadiri sejumlah dosen UIN Jakarta ini berlangsung secara langsung di FISIP UIN Jakarta dan daring melalui Zoom Meeting.

FGD3 FISIP

Prof. Dr. Dzurriyatun Thoyibah, M.Si., M.A., Dekan FISIP UIN Jakarta, sebagai tuan rumah, menyambut baik FGD ini dan menyoroti upaya internasionalisasi yang sedang dilakukan oleh UIN Jakarta dalam menjalin kerja sama dengan universitas luar negeri, seperti UNSW.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia, Ph.D., mengapresiasi riset perempuan sebagai agen resolusi konflik.

Selaras dengan hal itu, Dr. Ade Abdul Hak, Dekan FAH UIN Jakarta, turut berharap penyelenggaraan FGD ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat.

Prof. Minako menyatakan bahwa isu perempuan menjadi fokus utama dalam riset ini mengingat wilayah Indo-Pasifik yang luas dan beragam. Pengaruh organisasi Islam di Indonesia menghadirkan tantangan bagi perempuan dalam resolusi konflik, karena seringkali mereka menghadapi hambatan dalam berpartisipasi aktif. Perempuan dan anak-anak juga rentan menjadi korban dalam situasi konflik.

“Diperlukan pendekatan yang sesuai dengan kultur lokal di setiap wilayah untuk mencapai resolusi konflik yang efektif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Minako.

Mickaylah Guidi, peneliti dari UNSW, mempresentasikan risetnya mengenai dinamika kekuatan gender dan tantangan dalam menyelesaikan konflik di wilayah Indo-Pasifik, dengan fokus khusus pada Indonesia. Penelitiannya juga mencakup masalah stigma gender yang mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam proses resolusi konflik.

Prof. Minako berharap bahwa diskusi dan pertanyaan yang diajukan oleh peserta FGD atau sejumlah dosen UIN Jakarta akan memberikan tambahan data dan informasi yang berharga bagi penelitian mahasiswa bimbingannya, Mickaylah Guidi.

FGD2 FISIP