FISIP UIN Jakarta-ISI Jabodetabek Gelar Refleksi Akhir Tahun 2023
Auditorium Bahtiar Effendy, FISIP Daring – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta, bekerja sama dengan Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Jabodetabek menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2023, Jumat, (01/12/2023) di Auditorium Bahtiar Effendy, kampus FISIP UIN Jakarta.
Acara yang dimoderatori oleh Prof. Iim Halimatusa’diyah ini mengusung tema ”Demokrasi Indonesia: Peran Sosiolog dan Ilmuwan Sosial” ini mengundang beberapa nara sumber, yaitu Prof. Paulus Wirutomo (Universitas Indonesia), Prof. Saiful Mujani, MA (UIN Jakarta), dan Ubaedillah Badrun, M.Si (UNJ).
Dekan FISIP UIN Jakarta Prof. Dzuriyatun Toyibah dalam sambutannya merasa senang karena seluruh kolega di FISIP baik itu FISIP UIN Jakarta, UIN, UNJ, UPN, dan ISI dapat menginisiasi kegiatan di hari ini.
”Pada hari ini kita akan mulai melakukan refleksi akhir tahun, refleksi tentang masa depan indonesia. Dlam hitungan hari kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Saya kira itu menjadi perhatian kita semua. Sebagai bangsa, kita harus tetap optimis meskipun kita selalu merasa dihantui oleh berbagai kekhawatiran di moment pergantian kepemimpinan, seperti merasa khawatir dengan ancaman politik identitas dan khawatir dengan polarisasi yang terjadi di masyarakat. Dan Alhamdulillah, kita berhasil melalui itu semua,” ujarnya
Di tahun ini, tambahnya, dirinya berharap agar akan ada inisiatif-inisiatif kembali agar refleksi masa depan demokrasi Indonesia tetap berada di posisi yang optimis.
”Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan dapat menghasilan suatu pemikiran yang dapat menginspirasi para mahasiswa,” tambahnya.
Ketua ISI Jabodetabek Indra Ratna Irawati Patinnasarany pada sambutannya mengaku senang dapat bekerja sama dengan FISIP UIN Jakarta dalam penyelenggaraan kegiatan ini dimana kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh ISI Jabodetabek. Dirinya kemudian menceritakan tentang profil singkat dari ISI.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Paulus juga mengatakan bahwa sebagai asosiasi sosiolog, ISI harus berperan untuk menciptakan sosiolog yang adaptif dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar sehingga meningkatkan skill-skill para sosiolog untuk terjun di pasar kerja yang lebih luas
Sementara itu, Ubaedillah Badrun mengatakan bahwa indeks demokrasi kita sedang dalam kondisi stagnan, bahkan diprediksi akan mengalami penurunan. ”Oleh karena itu, para sosiolog harus berperan di ranah kritis dan publik. Jangan hanya di ranah professional,”
Senada dengan Ubaedillah, Prof. Saiful Mujani mengatakan, selama 10-20 tahun terakhir, ada pola empirik yang menunjukkan bahwa demokrasi emenalami kemunduran di berbagai belahan dunia. Menurut Prof. Saiful, kemunduran demokrasi bukan karena kudeta, melainkan karena perilaku elit hasil demokrasi itu sendiri.
”Demokrasi dijadikan sebagai kuda troya yang ditunggangi oleh pihak tertentu untuk mencapai tujuannya sendiri. Contoh klasiknya adalah Hitler dan Nazi,” ucapnya.
Dirinya juga menambahkan, sebagai tanggung jawab moral, para ilmuwan atau sosiolog harus membuat pernyataan sikap untuk masa depan negara dan demokrasi.
Acara yang berlangsung selama 3 jam ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan nara sumber.