Beyond The System: Dari Teori Sosial ke Praktik Demokrasi
Beyond The System: Dari Teori Sosial ke Praktik Demokrasi

Berita FISIP. Jumat 07 Nopember 2025. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan kuliah umum yang bertemakan, “Beyond The System: Dari Teori Sosial ke Praktik Demokrasi” secara daring yang dilaksanakan pada Jumat 7 November 2025, pukul 9.30 hingga 11.30. Kegiatan ini menghadirkan M.K. Ulumudin, S.Sos, M.Si, C.Med yang menjelaskan materi mengenai Beyond The System: Dari Teori Sosial ke Praktik Demokrasi. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Program Studi Sosiologi Dr. Joharotul Jamilah S.Ag., M.Si. dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Sosiologi angkatan 2023, 2024, dan 2025.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Idza Marhamah selaku moderator pada acara ini. kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan narasumber kepada seluruh peserta. Kemudian, Ulumudin menyampaikan tujuan dari dilakukannya kuliah umum, yaitu: pertama, Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap relevansi dan peran ilmu sosiologi dalam membaca serta merespons berbagai persoalan sosial, politik, dan demokrasi di masyarakat kontemporer. kedua, Membuka ruang refleksi akademik bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana teori-teori sosial baik klasik maupun modern dapat diaktualisasikan dalam praktik sosial dan profesi yang beragam. Ketiga, Menumbuhkan kesadaran kritis dan kepekaan sosial mahasiswa, agar mampu memposisikan diri sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam membangun praktik demokrasi yang partisipatif dan berkeadilan.

Pada Penyampaian materinya, Ulumudin menjelaskan dunia yang terus berubah, Perubahan sosial, politik, dan ekonomi terjadi sangat cepat. Dunia kerja makin kompetitif dan sering tak pasti. “Beyond the System” berarti berpikir kritis terhadap struktur sosial yang mengekang. Tapi juga berarti melampaui batas diri sendiri: dari teori menuju aksi, dari wacana menuju karya. Sosiologi bukan hanya memahami masyarakat, tapi mengubahnya (Marx). Realita dunia kerja di Indonesia,  Lapangan kerja formal makin sempit. Banyak sarjana bekerja di sektor yang tak linear dengan bidang kuliahnya. Namun ada juga tantangannya seperti digitalisasi, AI, ekonomi kreatif, dan krisis moral publik.

Kemudian dijelaskan juga penggunaan teori dan praktiknya, teori sosial digunakan untuk menjadi arah navigasi hidup. contohnya, teori Durkheim yang menjelaskan mengenai solidaritas sosial dapat diterapkan dalam kerja tim. Kemudian teori Weber mengenai rasionalitas dapat digunakan dalam manajemen profesional.

Selanjutnya dijelaskan juga mengenai menentukan arah hidup, dalam hidup harus punya tujuan sebelum memiliki pekerjaan, selain mencari kerja namun juga membangun nilai jati diri. Dunia kerja memang keras, namun tidak bagi orang-orang yang sudah siap. Demokrasi butuh orang yang punya nurani dan nalar. Sosiolog masa depan bukan hanya penonton, tapi pemain di tengah masyarakat.

Memasuki sesi selanjutnya yakni sesi disuksi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta terkait dengan materi yang sudah dijelaskan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh Ulumudin sesuai dengan realitas yang terjadi.

Setelah sesi diskusi selesai, moderator memberikan sertifikat apresiasi kepada M.K. Ulumudin, S.Sos, M.Si, C.Med, kemudian berlanjut ke sesi foto bersama dengan pemateri dan seluruh peserta yang hadir dalam kuliah umum ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang dijelaskan adalah melampaui sistem berarti berani melampaui kenyamanan. Gunakan ilmu untuk memperbaiki hidup, bukan sekadar mencari penghidupan.

Penulis: Alief Diaz Alfajri